Kamis, 22 November 2018

Doa Nabi Ibrahim Dan Keutamaannya




Doa Nabi Ibrahim selalu di kabulkan Allah. Salah satu bukti doa Nabi Ibrahim dikabulkan Allah dapat kita lihat sampai dengan hari ini tatkala kita berkunjung ke kota Mekah. Kota ini adalah sebuah kota yang tercatat dalam sejarah sebagai awal peradaban manusia. Di sanalah dahulunya Nabi Adam AS dan Siti Hawa membangun keluarga sakinah, sekaligus membangun peradaban.

Mekah adalah sebuah kota yang aman, damai dan rakyatnya sejahtera dengan rezeki yang melimpah. Benarlah firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 125 yang artinya, “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian”. 

Dan (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir pun akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.

Beberapa Keutamaan Nabi Ibrahim


1) Nabi Ibrahim as termasuk salah seorang nabi-nabi besar Ilahi. Beliau as adalah salah seorang pemuka penyeru tauhid sepanjang sejarah dan merupakan bapak dari banyak para nabi.

Beliau as diutus ketika umat berada dalam penyembahan berhala, menghambakan diri kepada berbagai patung dan menghormatinya. Beliau as berdialog dengan umat dan menjelaskan ketidakbergunaan dan kehampaan berhala-berhala tersebut kepada mereka. 

Di hadapan ucapan-ucapan penuh hikmah dan argumentasi nabi Ibrahim as mereka mengatakan: “Sebenarnya Kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian.”

Nabi Ibrahim as berkata: “Karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam, (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat.”

Kemudian nabi Ibrahim as menengadahkan tangannya dan berdoa:

“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang memusakai surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.”

2) Panutan dan teladan berperan vital dalam membangun atau menghancurkan kepribadian manusia. Al-Qur’an yang adalah kitab pembangun dan pendidik manusia menaruh atensi besarnya terhadap kepentingan ini. Mengingat manusia-manusia agung seperti para nabi dan pribadi-pribadi positif lain, dan juga mengingat individu-individu sesat dan berakhiran buruk dengan tujuan mengambil pelajaran dan teladan diserukan di dalam al-Qur’an Karim.

Kata uswah atau panutan digunakan sebanyak tiga kali di dalam al-Qur’an Majid: Satu kali digunakan berkenaan dengan Nabi Islam Muhammad saw,sekali dalam kasus nabi Ibrahim as dan kaum Mukminin yang bersama beliau,[6] dan kali ketiga berhubungan dengan para pengikut nabi Ibrahim as.

Allah swt di dalam al-Qur’an Karim berfirman: “Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan (Allah).”

Doa nabi Ibrahim as dan para pengikut beliau adalah sebagai berikut:

“Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Imam Ja’far Shadiq as dalam penafsiran ayat berkata: “Pada masa dahulu kaum beriman adalah orang-orang yang fakir (dan berada di bawah tekanan, gangguan dan siksaan kaum kafir) sementara kaum kafir adalah orang-orang yang kaya raya, sehingga nabi Ibrahim as dating dan berdoa seperti ini: Ketika itulah Allah swt menjadikan kekayaan dan kefakiran di kalangan kaum Mukminin dan kaum kafirin.”

3) Dialog dan percakapan nabi Ibrahim as dengan para penyembah berhala tidak membawa hasil, karena apapun yang dikatakan oleh nabi Ibrahim as kepada mereka justeru menambah kesesatan dan kekerasan kepala dalam diri mereka.

Nabi Ibrahim as berkata kepada diri sendiri: Mungkin dengan menjalankan sebuah “adegan” dapat menyadarkan mereka. Pada suatu hari raya di mana seluruh penduduk pergi ke luar kota dan menikmati masa liburan dan bersenang-senang, nabi Ibrahim as masuk ke dalam rumah berhala, beliau mengambil kapak, menghancurkan seluruh berhala dan hanya membiarkan berhala paling besar tersisa. Beliau as meletakkan kapak di atas pundak berhala besar tersebut dan keluar dari tempat penyembahan berhala itu. Penduduk kota yang kembali dari bersenang-senang mendatangi berhal-berhala mereka dan menemukannya dalam kondisi hancur. Dengan melacak dan meneliti akhirnya mereka mengetahui bahwa pekerjaan tersebut adalah pekerjaan nabi Ibrahim as.

Mereka menginterogasi nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as dalam menjawab mereka mengatakan: “Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara.”

Nabi Ibrahim mengatakan demikian dengan tujuan bahwa mungkin mereka menyadari dan melihat bahwa patung tidak dapat berkata, tidak memiliki pemahaman dan perasaan, tidak mampu menjauhkan bahaya dari diri sendiri dan membahayakan yang lain, bagaimana dapat menjadi tuhan alam semesta?

Akan tetapi pentas ini pun tidak membuka benak mereka yang tertutup dan mereka tetap memilih mengikuti secara membabi buta nenek moyang mereka yang bodoh dari pada berpikir dan merenung.
Dari situ, mereka menyalakan api besar dan melemparkan nabi Ibrahim ke dalamnya. Namun kehendak Allah swt berkata lain sehingga nabi Ibrahim as selamat darinya; karena dari tugas beliau as untuk memberikan hidayat dan bimbingan kepada umat serta membangun Ka’bah belum terlaksana ketika itu.

Ketika nabi Ibrahim as melihat tabligh dan dakwah beliau tidak membawa hasil di wilayah tersebut, pergi dari tengah-tengah mereka dan berkata: “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku”.Maka ketika itu beliau as menuju tanah Palestina.

Nabi Ibrahim as setelah bertahun-tahun menikah dan hingga mencapai usia lanjut masih belum dikarunia seorang anak, mengangkat tangan berdoa dan mengatakan:
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.”

Allah swt pun memberikan berita gembira kepada beliau as bahwa doanya terkabulkan dan seorang putera yang sabar akan dianugerahkan kepada beliau as dan nabi Ismail as akan terlahir dengan segera.

4) Setelah nabi Ibrahim as hijrah ke tanah Palestina, Allah swt menganugerahkan nabi Ismail as kepada beliau as dan Hajar, namun karena desakan Sarah beliau as terpaksa membawa nabi Ismail dan ibunya, Hajar ke tempat lain. Nabi Ibrahim, Hajar dan Ismail pergi sehingga sampai di Mekah dan dengan petunjuk Jibril berhenti di sana. Nabi Ibrahim as membangun sebuah tenda dan memberikan naungan kepada keluarga di dalamnya sementara beliau as sendiri kembali ke tanah Palestina.

Kehendak Ilahi menginginkan supaya Ibrahim as juga memiliki putera dari Sarah.

Maka Sarah mengandung nabi Ishaq. Nabi Ismail dan ibunya berada di Mekah sementara nabi Ishaq dan ibunya di tanah Palestina dan nabi Ibrahim as pun pulang pergi di antara keduanya. Tanah Palestina sebuah tempat berhawa dan udara baik serta bertanah subur. Namun di Mekah tidak terdapat air, tumbuhan, pepohonan dan pula tanah yang datar.

Nabi Ibrahim as yang dengan perintah Ilahi meninggalkan keluarga di tempat pegunungan, kering tanpa air dan tumbuhan, merasa iba dan kondisi beliau berubah kemudian menengadahkan tangan berdoa dan berkata:

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. Ya Tuhan-ku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barang siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”

5) Pemilihan Mekah sebagai tempat tinggal nabi Ismail dan Hajar dengan perintah Allah swt dan nabi Ibrahim rela dengan tempat tinggal tersebut. Namun Mekah bukanlah tempat subur dan buah dan biji-bijian tidak dapat diproduksi dari sana. Inilah rahasia kenapa nabi Ibrahim as berdoa pula dan mengatakan:

“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.”
Allah swt pun memberikan jawaban positif kepada nabi Ibrahim as dan berfirman: “Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”

Imam Baqir as berkata: “Karena efek doa inilah buah-buahan dibawa ke Mekah dari tempat-tempat lain.”

6) Nabi Ismail as tumbuh dan besar di Mekah, dan nabi Ibrahim as selalu pulang pergi antara Mekah dan Palestina. Baitullah Ka’bah menjadi rumah ibadah pertama di muka bumi dan sejak dahulu kala adalah tempat penyembahan Allah swt, doa dan munajat kepada-Nya. Namun telah lama rusak dan dilalaikan. Nabi Ibrahim as ditugaskan memperbaharui pembangunan Ka’bah dan merehapnya kembali dengan perintah Ilahi. Beliau as dengan bantuan nabi Ismail as menjalankan tugas tersebut. Pondasi-pondasi dan dinding-dindingnya meninggi dan telah siap menjadi rumah Allah (baitullah) bagi orang-orang yang bertawaf dan beribadah kepada Allah swt.
Nabi Ibrahim dan Ismail mengangkat tangan berdoa:

“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Doa Nabi Ibrahim
Doa-doa yang dapat dibaca untuk mendapat anak yang saleh terdapat dalam Al-Quran, di antaranya sebagai berikut:

Rabbana hablana min azwajina wa zurriyatina qurrata a’yunin, waj’alna lil muttaqiina imaama.

Artinya: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqan: 74)

Doa Nabi Ibrahim a.s. ketika belum punya anak:

Rabbi hablii min ash-shalihiin.

Artinya: Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (As-Shaffat: 100)

Istrinya, Sarah, adalah seorang yang mandul dan usianya sudah lanjut. Berkat doa di atas, Nabi Ibrahim a.s. dianugerai Ismail a.s. (dari istrinya Hajar) dan Ishak a.s. (dari istrinya Sarah).
Ibadah apa untuk melengkapi doa tersebut? Perbanyak ibadah sunat, khususnya shalat malam menjelang subuh. Semoga Allah menganugerahi Anda anak-anak yang saleh. Amin. Wallahu Ta’ala a’lam.

Berikut ini akan dipaparkan sedikit dari do’a nabi Ibrahim yang telah diberitakan Allah dalam kalamNya yang mulia. Allah berfirman :

DOA PERTAMA, “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS : Al-Baqarah : 127)”

Ayat ini berkaitan dengan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk membangun Baitullah (Ka’bah) bersama dengan Nabi Isma’il. Hal ini merupakan keutamaan mereka berdua karena telah membina Baitullah. Kemudian, ketika mereka berdua mengangkat dasar-dasar Baitullah tersebut, mereka berdo’a “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Lihatlah bagaimana tawadhu’, rasa takut dan harap bersatu dengan seimbang dalam pribadi Nabi Ibrahim. Membangun Baitullah (rumah Allah) adalah suatu ibadah yang sangat agung, yang tidak akan Allah perintahkan melainkan pada hambaNya yang terpilih. Namun demikian, Nabi Ibrahim tetap berdoa agar Allah menerima ibadahnya karena yang penting dari suatu amal adalah diterimanya amal itu sendiri.

Setinggi apapun derajat seseorang, niscaya ia selalu membutuhkan Tuhannya agar Dia menerima amal ibadahnya. Lihatlah Nabi Ibrahim, seorang Khalilurrahman masih berdoa pada Allah agar amalnya diterima. Doa ini dapat melenyapkan sikap ujub dan takabbur dalam jiwa, sebab tidaklah suatu amal dilakukan dan suatu kejadian menimpa diri kita melainkan atas kehendak Allah.

Tidak boleh kita mengatakan “Aku yang berusaha, aku yang melakukan, aku yang menjadikanku berhasil”. Janganlah membuat diri kita seperti Qarun yang dengan sombong berkata “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.” (QS : Al-Qashash : 79).

Sebagian orang, ketika ditanyai bagaimana ia bisa meraih kesuksesannya, atau bagaimana bisa memperoleh semua kekayaannya, ia akan berkata “Ini semua adalah hasil jerih payah yang telah kulakukan.” Namun, ketika musibah menimpa dirinya, ketika sakit mendera, ketika kegagalan datang, lalu ditanya bagaimana ia bisa menjadi seperti ini, ia lalu berkata “Yah, sudah takdir Allah, kalau Allah berkehendak mau bagaimana lagi?”.

Mengapa ketika suatu musibah menimpa, kita lalu mengaitkannya pada takdir Allah, namun ketika kesenangan dan kesuksesan datang, kita seakan lupa padaNya dan hanya mengaitkan keberhasilan pada diri kita sendiri?

Inilah nabi Ibrahim, dengan segala keteladanannya yang diliputi sikap tawadhu’, khauf (takut) dan raja’ (harap) pada Rabbul ‘Alamin. Sesungguhnya inilah contoh nyata sikap yang sesuai dengan firman Allah : “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka” (QS : Al-Mu’minun:60)

‘Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah tentang tafsir ayat ini. Beliau bertanya, “Apakah mereka orang-orang yang meminum khamar dan pencuri?” Nabi menjawab, “Tidak, wahai ‘Aisyah. Bahkan mereka adalah orang-orang yang berpuasa, shalat, dan bersedekah namun mereka takut amal kebaikannya tidak diterima. Mereka itu termasuk orang-orang yang bersegera melakukan kebaikan.”

Rasulullah Muhammad Shallallhu ‘alaihi wa sallam juga telah mencontohkan hal ini dalam salah satu sunnahnya ketika dzikir selesai shalat fardhu. Istighfar sebanyak tiga kali sebagai salah satu dzikir dimana kita memohon ampunan pada Allah atas ketidaksempurnaan ibadah yang telah dilakukan. Sungguh pada diri mereka telah terdapat suri tauladan yang baik.

DOA KEDUA, Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS : Ibrahim : 35)

Lihatlah doa yang agung ini. Seorang Nabi Ibrahim yang telah Allah jamin sebagai orang yang tidak mempersekutukan Allah masih meminta perlindungan dari perbuatan syirik. Inilah sikap yang benar dari orang yang mengenal dengan baik Tuhannya. Dalam doa ini Nabi Ibrahim meminta perlindungan dari syirik yang benar-benar terlihat zhahirnya, yaitu dari menyembah berhala. Padahal, pada ayat selanjutnya Nabi Ibrahim mengetahui bahwa berhala itu telah menyesatkan manusia. “Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia,…” (QS : Ibrahim : 36).

Jika saja seorang Nabi Ibrahim begitu takutnya pada kesyirikan, lalu bagaimana dengan kita, hamba lemah, faqir, dan tentu bukan siapa-siapa jika dibandingkan dengan Khalilurrahman. Oleh karena itu Ibrahim at Taimi mengatakan, “Siapakah yang merasa aman dari tertimpa musibah kesyirikan setelah Ibrahim ‘alaihis salaam?!”(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim). Tidak ada yang merasa aman terjerumus dalam kesyirikan kecuali orang yang bodoh dalam memahami tauhid dan tidak mengerti larangan dari berbuat syirik. Karena itu sungguh salah besarlah orang yang menganggap sepele dakwah kepada tauhid. Mereka lebih mementingkan dakwah untuk perbaikan akhlak, penyucian jiwa (tazkiyatun nufus), atau dakwah politik daripada dakwah pada tauhid. Padahal akhlak paling besar adalah akhlak seorang hamba kepada Rabbnya dengan tidak menyekutukannya. Padahal tazkiyatun nufus paling utama adalah menyucikan jiwa dari noda noda kesyirikan. Padahal dakwah paling besar dan paling agung adalah dakwah pada tauhid. Allah berfirman :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) : “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut”. [An-Nahl : 36].
Sekian dulu dari saya,semoga ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Bismillah Awal Pelindung Kehidupan


Doa Dan Amalan kali ini mencoba berbagi sebuah ilmu atau amaliah yang di samping merupakan amaliah yang mendatangkan pahala karena termasuk zikir juga ilmu ini dapat berfungsi sebagai pagar diri gaib bahkan bisa untuk menetralisir pukulan tenaga dalam yang sifatnya hasil transfer tenaga dalam,disamping itu kalau yang punya tenaga dalam pas pasan maka besar kemungkinan tenaga dalamnya akan memukul dirinya sendiri.

Dalam beberapa kasus tertentu Bismillah Awal ini pernah beberapa kali saya gunakan untuk mengobati kesurupan ringan.

Bismillah Awal


Saya namakan demikian karena orang tua saya memberikannya /menurunkannya kepada saya .beliau mengatakan maksudnya bismillah yang pertama atau bismillah tunggal..

jadi besar kemungkinan di daerah lain nama bismillah ini di namakan berbeda,karena kata ayah saya bismillah ini termasuk bismillah yang cukup banyak di kenal orang.

Bismillah awal ini saya ijazahkan secara umum ,jadi bagi yang ingin mengamalkannya saya persilahkan tanpa harus minta ijin kepada saya.

Ada beberapa cara pengamalan bismillah awal ini ,antara lain sebagai berikut:

1.Di amalkan setiap sore hari atau sehabis shalat ashar 3X: berfungsi sebagai pagai diri dan keluarga baik dari jenis santet dan sihir,serta gangguan makhluk halus.

2.Dibaca 1X setelah selesai membaca 99 asmaul husna setiap selesai shalat selama 40 hari : akan ada keajaiban yang merupakan anugerah secara khusus dari allah.

3.Untuk melindungi diri dari serangan tenaga dalam,dibaca 1X di tangan lalu telapak tangan diarahkan kepada orang yang menyerang tadi. ( ilmu ini tidak bisa di gunakan untuk menyerang musuh )

Adapun lafazh Bismillah Awal adalah sebagai berikut :



BISMILLAHIILLADZI LAA YADHUURU MAASMIHII SYAI’UM FIL ARDHII MAA FIS SAMAA WAHUWAS SAMII’UM BAHSIIR # FALLAHU KHAIRAN KHAFIDHAW WA HUWA ARHAMURRAHIIMIIN.

Artinya :
Dengan nama Allah tidak ada yang memberi bekas atas segala sesuatu yang di bumi dan di langit ( kecuali Allah ) dan dia maha mendengar lagi maha melihat .dari Allah segala kebaikan dan keselamatan sesungguhnya dia maha kasih sayang.

Mudah mudahan ilmu atau amaliah ini bisa berguna bagi anda,dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas kunjungan anda ke blog saya..

Sekian dulu dari saya,semoga ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Keutamaan Asma`ul Husna Dan Doanya


Berdoa Dengan Asmaul Husna



kali ini mengetengahkan doa yang dirangkaikan dalam asmaul husna dengan harapan agar bisa mengambil berkah dari asma asma tersebut,

disamping juga mencoba mengetengahkan beberapa ismul adzham yang di gunakan beberapa orang shaleh terdahulu.

Doa Asmaul Husna


1. Yaa Allaahu anta robbunaa laa ilaaha illaa anta
* Ya Allah, Engkau Tuhan kami, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau

2. Yaa Rahmaanu narjuu rohmatak
* Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, kami mengharap kasih sayang-Mu.

3. Yaa Rahiimu irhamnaa
* Ya Tuhan yang Maha Penyayang, kasih dan sayangilah kami.

4. Yaa Maaliku A'thinaa min mulkika
* Ya Tuhan yang Maha Raja (mempunyai kekuasaan), berikanlah kepada kami dari kekuasaan-Mu.

5. Yaa Qudduusu Qaddis Fithratanaa
* Ya Tuhan yang Maha Suci, sucikanlah fitrah kejadian kami

6. Yaa salaamu sallima min aafaatid dunyaa wa'adzaabil aakhirah
* Ya Tuhan Pemberi selamat, selamatkanlah kami dari fitnah bencana dunia dan siksa di akherat.

7. Yaa mukminu aaminaa wa-aamin ahlanaa wabaladanaa
* Ya Tuhan yang memberi keamanan, berikanlah kami keamanan, keluarga kami dan negeri kami.

8. Ya Muhaiminu haimin auraatinaa wa-ajsaadanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Melindungi, lindungilah cacat dan jasad kami.

9. Yaa Aziizu Azziznaa bil'ilmi walkaroomah
* Ya Tuhan Yang Maha Mulia, muliakanlah kami dengan ilmu pengetahuan dan kemuliaan.

10. Yaa Jabbaaru hab lanaa min jabaruutika
* Ya Tuhan Yang Maha Perkasa, berikanlah kepada kami dari keperkasaan-Mu.

11. Yaa Mutakabbiru bifadhlika ij'alnaa kubaraa
* Ya Tuhan Yang Maha Megah, dengan anugerah-Mu jadikanlah kami orang yang megah.

12. Yaa Khooliqu hassin kholqonaa wahassin khuluqonaa
* Ya Tuhan Yang Maha Menciptakan/Menjadikan, baguskanlah kejadian kami dan baguskanlah akhlak kami.

13. Yaa Baari'u abri'naa minasy syirki walmaradhi walfitnati
* Ya Tuhan yang Maha Membebaskan, bebaskan kami dari syirik, penyakit, dan fitnah.

14. Yaa Mushawwiruu shawirnaa ilaa ahsanil kholqi walhaali
* Ya Tuhan yang Maha Membentuk, bentuklah kami menjadi sebaik-baiknya makhluk dan sebaik-baik keadaan.

15. Ya Ghoffaaru ighfir lanaa dzunuubanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Pengampun , ampunilah dosa-dosa kami.

16. Yaa Qohhaaru iqhar aduwwanaa ilal istislami
* Ya Tuhan Yang Maha Memaksa, paksalah musuh kami untuk tunduk/menyerah

17. Ya Wahhaabu Hab lanaa dzurriyatan thayyibah
* Ya Tuhan Yang Maha Memberi, berikanlah kepada kami anak keturunan yang baik

18. Ya Rozzaaqu urzuqnaa halaalan thoyyiban waasi'aa
* Ya Tuhan Yang Maha Memberi rezeki, berikanlah rezki yang halal, bergizi dan banyak

19. Yaa Fattaahu iftah lanaa abwaabal khoiri
* Ya Tuhan yang Maha Membuka, bukakanlah buat kami semua pintu kebaikan.

20. Yaa aliimu a'limnaa maa laa na'lam
* Ya Tuhan Yang Maha Mengetahui, beritahukanlah kepada kami apa yang kami tidak mengetahuinya.

21. Yaa Qoobidhu idzaa jaa'a ajalunaa faqbidh ruuhanaa fii husnil khotimah
* Ya Tuhan Yang Maha Mencabut, jika telah sampai ajal kami,
cabutlah ruh kami dalam keadaan khusnul khotimah.

22. Yaa baasithu ubsuth yadaaka alainaa bil athiyyah
* Ya Tuhan Yang Maha Meluaskan, luaskan kekuasaan-Mu kepada kami dengan penuh pemberian.

23. Ya khoofidhu ihkfidh man zholamanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Menjatuhkan, jatuhkanlah orang yang menzalimi kami.

24. Ya roofi'u irfa darojaatinaa.
* Ya Tuhan Yang Maha Mengangkat, angkatlah derajat kami.

25. Ya Mu'izzu aatinaa izzataka.
* Ya Tuhan Yang Maha Memberi kemuliaan, limpahkanlah kemulaiaan-Mu kepada kami.

26. Yaa mudzillu dzallilman adzallanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Menghinakan, hinakanlah orang yang menghina kami.

27. Yaa samii'u isma syakwatanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Mendengar. dengarkanlah pengaduan kami.

28. Yaa bashiiru abshir hasanaatinaa
* Ya Tuhan Yang Maha Melihat, lihatlah semua amal kebaikan kami.

29. Yaa hakamu uhkum manhasada alainaa wa ghosysyanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Menetapkan hukum, hukumlah orang-orang yang dengki dan curang kepada kami.

30. Yaa adlu i'dil man rahimanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Menetapkan keadilan, berikan keadilan kepada orang yang sayang kepada kami.

31. Yaa khobiiru ihyinaa hayaatal khubaroo
* Ya Tuhan Yang Maha Waspada, jadikanlah hidup kami seperti kehidupan orang-orang yang selalu waspada (ahli peneliti).

32. Yaa haliimu bilhilmi zayyinnaa
* Ya Tuhan Yang Maha Penyantun, hiasilah hidup kami dengan sikap penyantun.

33. Yaa lathiifu ulthuf binaa
* Ya Tuhan Yang Maha Halus, bersikaplah halus kepada kami.

34. Yaa azhiimu ahyinaa hayaatal uzhomaa
* Ya Tuhan Yang Maha Agung, hidupkanlah kami sebagaimana kehidupan orang-orang yang agung.

35. Yaa ghofuuru ighfir lanaa waisrofanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Pengampun, ampunilah dosa kami dan keteledoran kami.

36. Ya syakuruu a'innaa 'alaa syukrika
* Ya Tuhan Yang Maha Menerima syukur, berikanlah kami kemampuan untuk selalu bersyukur kepada-Mu.

37. Ya aliyyu uluwwaka nastaghiitsu
* Ya Tuhan Yang Maha Tinggi, kami mengharap ketinggian dari-Mu

38. Yaa kabiiru ij'alnaa kubarooa
* Ya Tuhan Yang Maha Besar, jadikanlah kami orang yang besar.

39. Yaa hafiizhuu ihfazhnaa min fitnatid dunya wasuuihaa
* Ya Allah Yang Maha memelihara, peliharalah kami dari fitnah dunia dan kejahatannya

40. Yaa muqiitu a'thinaa quwwataka laa haula walaa quwaata illabika

* Ya Allah Tuhan Yang Maha Memberi kekuatan, berikanlah kami kekuatan, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Engkau.

41. Yaa Hasiibu haasibnaa hisaaban yasiiroo
* Ya Tuhan Yang Maha Menghisab, hisablah kami nanti dengan hisaban yang ringan.

42. Yaa jaliilu ahyinaa hayaatal ajillaal.
* Ya Tuhan Yang Maha Luhur, hidupkanlah kami seperti orang-orang yang mempunyai keluhuran

43. Ya kariimu akrimnaa bittaqwaa
*Ya Tuhan Yang Maha Mulia, muliakanlah kami dengan ketaqwaan

44. Ya roqiibu ahyinna tahta riqoobatik
* Ya Tuhan Yang Maha Mengamati geark-gerik, hidupkanlah kami selalu dalam pengamatan-Mu

45. Ya mujiibu ajib da'watanaa waqdhi hawaaijanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Mengabulkan, kabulkanlah do'a dan ajakan kami, luluskanlah semua keperluan kami

46. Yaa waasi'u urzuqnaa rizqon waasi'aa wawassi shuduuronaa
* Ya Tuhan Yang Maha Meluaskan, berikanlah kami rizki yang luas dan luaskanlah dada kami.

47. Yaa hakiimu ahyinaa hayaatal hukamaai
* Ya Tuhan Yang Maha Bijaksana, hidupkanlah kami sebagaimana kehidupan orang-orang yang bijaksana.

48. Yaa waduudu wuddaka ista'tsarnaa wa alhimma mawaddatan warohmah
* Ya Tuhan Yang Maha Mencintai, hanya cintamu kami mementingkan, dan ilhamkanlah kepada kami rasa cinta dan kasih sayang.

49. Ya majiidu a'thinaa majdaka
* Ya Tuhan Yang Maha Mulia, berikanlah kepada kami kemuliaan-Mu

50. Yaa baa'itsu ib'atsnaa ma'asysyuhadaai washshoolihiin
* Ya Tuhan Yang maha Membangkitkan, bangkitkanlah kami bersama orang-orang yang syahid dan orang yang shaleh.

51. Yaa Syaahiidu isyhad bi annaa muslimuun
* Ya Tuhan Yang Maha Menyaksikan, saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada-Mu (Muslimin)

52. Yaa Haqqu dullanaa haqqon wa'thi kulla dzii haqqin haqqoo
* Ya Allah Tuhan Yang Maha Haq, tunjukilah kami kepada yang haq dan berikanlah hak pada setiap orang yang mempunyai haq

53. Yaa wakiilu alaika tawakkalnaa
* Ya Tuhan Yang Maha Memelihara penyerahan, kepada-Mu kami serahkan urusan kami

54. Yaa Qowiyyu biquwwatika fanshurnaa
* Ya Tuhan Yang Maha Kuat, dengan kekuatan-Mu tolonglah kami.

55. Yaa matiinu umtun imaananaa watsabbit aqdaamanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Kokoh, kokohkanlah iman kami dan mantapkan pendirian kami.

56. Yaa Waliyyu ahyinaa hayaatal auliyaa
* Ya Tuhan Yang Maha Melindungi, hidupkanlah kami seperti hamba-hamba-Mu yang mendapat perlindungan (para wali)

57. Yaa haniidu urzuqnaa isyatan hamiidah
* Ya Tuhan Yang Maha Terpuji, limpahkan kepada kami kehidupan yang terpuji.

58. Yaa muhshii ahshinaamin zumrotil muwahhidiin
* Ya Tuhan Yang Maha Menghitung, hitunglah kami termasuk orang-orang yang meng-Esakan Engkau

59. Yaa mubdi'u bismika ibtada'naa
* Ya Tuhan Yang Maha Memulai, dengan nama-Mu kami memulai.

60. Yaa mu'iidu a'id maa ghooba annaa
* Ya Tuhan Yang Maha Mengembalikan, kembalikanlah semua yang hilang dari kami

61. Yaa muhyii laka nuhyii fahayyina bissalaam
* Ya Tuhan Yang Maha Menghidupkan, karena Engkau kami hidup, hidupkanlah kami dengan penuh keselamatan

62. Yaa mumiitu amitna alaa diinil Islaam
* Ya Tuhan Yang Maha Mematikan, matikanlah kami tetap dalam keadaan Islam

63. Yaa Hayyu ahyi wanammi sa'yanaa wasyarikatana waziro'atana..
* Ya Tuhan Yang Maha Hidup , hidupkanlah dan kembangkanlah usaha kami, perusahaan kami dan tanaman kami

64. Ya Qoyyuumu aqimnaa bil istiqoomah
* Ya Tuhan Yang Maha Tegak, tegakkanlah kami dengan konsisten

65. Yaa waajidu aujid maadhoo'a annaa
* Ya Tuhan Yang Maha Mewujudkan / Menemukan, ketemukanlah semua yang hilang dari kami.

66. Yaa maajidu aatinaa majdaka
* Ya Tuhan Yang Maha Mulia, berikanlah kepada kami kemuliaan-Mu

67. Yaa waahidu wahhid tafarruqonaa wajma'syamlanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Esa/Menyatukan, persatukanlah perpecahan kami dan kumpulkanlah keberantakan kami.

68. Yaa shomadu ilaika shomadnaa
* Ya Tuhan yang tergantung kepada-Nya segala sesuatu, hanya kepada-Mu kami bergantung.

69. Yaa qodiiru biqudrotika anjib min zhahrina zhurriyyatan thoyyibah
* Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan kekuasaan-Mu lahirkanlah dari tulnag pungung kami anak keturunan yang baik.

70. Yaa muqtadiru iqtadirlana zaujan wakhoiron kullahu
* Ya Tuhan Yang Maha Menentukan, tentukanlah untuk kami istri dan semua kebaikannya.

71. Ya mukoddimu qoddim hawaaijanaa fiddun-ya wal aakhiroh
* Ya Tuhan Yang Maha Mendahulukan, dahulukan keperluan kami di dunia dan di akherat.

72. Yaa muakhkhiru akhkhirhayaatana bishusnil khootimah.
* Ya Tuhan Yang Maha Mengakhirkan, akhirkanlah hidup kami dengan
husnul khotimah.

73. Yaa awwalu adkhilnal jannta ma'al awwalin
* Ya Tuhan Yang Maha Pertama, masukkanlah kami ke dalam syurga bersama orang-orang yang pertama masuk syurga

74. Yaa aakhiru ij'al aakhiro 'umrinaa khoirohu.
* Ya Tuhan Yang Maha Akhir, jadikanlah kebaikan pada akhir umur kami.

75. Ya zhoohiru azhhiril haqqo 'alainaa warzuqnattibaa'ah
* Ya Tuhan Yang Maha Nyata, tampakkanlah kepada kebenaran , berikan kami kesanggupan untuk mengikutinya.

76. Yaa baathinu abthin 'uyuubanaa wastur 'aurootinaa.
* Ya Tuhan Yang Maha Menyembunyikan, sembunyikanlah cacat kami dan tutuplah rahasia kami.

77. Yaa waali anta waali amrinaa faasri' nushrotaka lanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Menguasai, Engkau adalah Penguasa urusan kami, maka segerakanlah pertolongan-Mu kepada kami.

78. Yaa muta'aali a'li kalimataka wakhdzul man khodzalanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Terpelihara dari semua kekurangan (Maha Luhur), luhurkan/peliharalah kalimat-Mu dan hinakan orang yang merendahkan kami.

79. Yaa barru ashib barroka alainaa waahyinaa ma'al barorotil kiroom.
* Ya Tuhan Yang Maha Dermawan, limpahkan kedermawanan-Mu kepada kami dan hidupkanlah kami bersama orang-orang yang dermawan lagi mulia.

80. Yaa tawwaabu taqobbal taubatanaa wataqobbal ma'dzi-rotanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Menerima taubat, terimalah taubat kami dan uzur kami.

81. Yaa afuwwu fa'fu annaa khothooyaanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Memaafkan , maafkanlah semua kesalahan kami

82. Ya rouufu anzil alainaa ro'fataka
* Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, turunkanlah kepada kami kasih/kelembutan-Mu

83. Yaa Maalikal mulki aati mulkaka man tasyaa-u minnaa
* Ya Tuhan Yang Memiliki Kerajaan/Kekuasaan, berikan
kerajaan/kekuasaan-Mu kepada siapa yang Engkau kehendaki dari kami.

84. Yaa Muntaqimu laa tantaqim 'alaina bidzunuubinaa
* Ya Tuhan Yang Maha Menyiksa, janganlah kami disiksa lantaran dosa-dosa kami.

85. Yaa dzal jalaali wal ikroom akrimnaa bil ijlaali wattaqwaa
* Ya Tuhan Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan, muliakanlah kami dengan keagungan dan ketaqwaan.

86. Yaa Muqsithu tsabbit lanaa qisthon wazil 'anna zhulman
* Ya Tuhan Yang Maha Mengadili, tetapkanlah kepada kami keadilan dan hilangkan dari kami kezaliman.

87. Yaa Jaami'u ijma'naa ma'ash shoolihiin.
* Ya Tuhan Yang Maha Mengumpulkan, kumpulkanlah kami bersama orang-orang yang sholeh.

88. Yaa Ghoniyyu aghninaa bihalaalika 'an haroomik
* Ya Tuhan Yang Maha Kaya, berikanlah kepada kami kekayaan yang halal dan jauh dari keharaman.

89. Yaa Munghnii bini'matika aghninaa
* Ya Tuhan Yang Maha Memberi Kekayaan, dengan nikmat-Mu berikanlah kami kekayaan.

90. Yaa Maani'u imna' daairotas suu-i taduuru 'alainaa.
* Ya Tuhan Yang Maha Menolak, tolaklah putaran kejahatan yang mengancam kami.

91. Yaa Dhoorru la tushib dhorroka wadhorro man yadhurru 'alainaa
* Ya Tuhan Yang Maha Memberi Bahaya, jangan timpakan kepada kami bahaya-Mu dan bahaya orang yang akan membahayakan kami.

92. Yaa Naafi'u infa' lanaa maa 'allamtanaa wamaa rozaqtanaa
* Ya Tuhan Yang Maha Membri Manfaat, berikan kemanfaatan atas apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami dan kemanfaatan rizki yang Engkau berikan kepada kami.

93. Yaa Nuuru nawwir quluubanaa bihidaayatika
* Ya Tuhan Yang Maha Bercahaya, sinarilah kami dengan petunjukmu.

94. Yaa Haadii ihdinash shirothol mustaqim.
* Ya Tuhan Yang Maha Memberi Petunjuk, tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus.

95. Yaa Badii'u ibda' lanaa hayatan badii'ah
* Ya Tuhan Yang Maha Pencipta Keindahan, ciptakanlah kepada kami kehidupan yang indah.

96. Yaa Baaqii abqi ni'matakal latii an'amta 'alainaa.
* Ya Tuhan Yang Maha Kekal, kekalkanlah nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami.

97. Yaa Waaritsu ij'alnaa min waratsati jannatin na'iim.
* Ya Tuhan Yang Maha Pewaris, jadikanlah kami orang yang akan mewarisi syurga kenikmatan.

98. Yaa Rasyiidu alhimna rusydaka waahyinaa raasyidiin.
* Ya Tuhan Yang Maha Cendekiawan, limpahkanlah kecendekiawaan-Mu dan hidupkanlah kami sebagai orang-orang cendekia.

99. Yaa Shabuuru ij'alnaa shaabiriina
* Ya Tuhan Yang Maha Penyabar, jadikanlah kami orang-orang yang selalu bersabar.

Ismul adzham
Ismul A’zhom atau Ismullahil A’zhom, yaitu Nama Allah Yang Paling Agung yang ada di dalam Al Qur’an dan jika digunakan untuk berdoa maka doa orang tersebut akan dimustajabkan oleh Allah Swt. dengan segera.

Penggunaan Ismullahil A’zhom dalam berdoa adalah merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan telahpun diamalkan oleh orang-orang shalih dan para wali Allah sejak zaman dahulu kala sebelum masa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sampai ke zaman kita ini.

Dari Abu Umamah Ra. yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dikatakan: “Ismullahil A’zhom, yaitu Nama Allah Yang Paling Agung yang apabila dibaca di dalam doa pasti akan dimustajabkan, terdapat dalam tiga tempat pada kitab suci Al Qur’anul Karim yaitu; Surat Al Baqarah, Surat Ali Imran dan Surat Thaha.” (HR. Ibnu Mardawih)
.
Ibnu Amr Hisyam, Khatib Kota Damaskus, mengatakan bahwa Ismul A’zhom yang ada pada surat Al Baqarah adalah: “Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus makhluknya…..” (QS. Al Baqarah: 255).

Sedangkan Ismul A’zhom yang berada pada surat Ali Imran adalah: “Alif… Lam…. Mim…. Allah, tiada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (QS. Ali Imran; 1-2)

Adapun Ismul A’zhom yang berada pada surat Thaha adalah: “Dan tunduklah semua wajah kepada Tuhan yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus makhluk-Nya.” (QS. Thaha: 111).
Asma’ Allah Ya Hayyu Ya Qayyum masyhur dikenal sebagai Ismullahil A’zhom

Dalam tafsir Qurthubi ketika mentafsirkan Ayat Kursi, beliau menjelaskan bahwa Al Hayyu adalah Ismullahil A’zhom. Diriwayatkan bahwa Nabi Isa bin Maryam apabila ingin menghidupkan orang mati, maka beliau berdoa dengan menyebutkan nama ini dalam doanya: “Ya Hayyu Ya Qayyum”

Demikian juga dengan Ashif bin Burkhiya ketika beliau hendak mendatangkan singgasana Ratu Balqis ke hadapan Nabi Sulaiman As. beliau berdoa dengan menyebutkan: “Ya Hayyu Ya Qayyum.”

Juga Nabi Musa As. ketika ditanya oleh bani Israil tentang perkara Ismullahil A’zhom maka beliau berkata kepada mereka: “Aya Hayya Syaraahiya” (lafaz bahasa Ibrani) artinya dalam bahasa Arab adalah “Ya Hayyu Ya Qayyum” (lihat kitab Al Jami'u li Ahkami al Qur’ani, Imam Qurthubi jilid III halaman 259-260)

Dalam hadis yang lain dari Asma binti Yazid Ibnu as Sakan menceritakan bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda sehubungan dengan dua ayat berikut ini yaitu: “Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus makhluknya…..” (QS. Al Baqarah: 255)
dan “Alif… Lam…. Mim…. Allah, tiada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (QS. Ali Imran; 1-2)

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda: ”Sesungguhnya di dalam kedua ayat di atas terdapat Ismullahil A’zhom, yaitu Asma Allah yang paling Agung” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud melalui jalur Musaddad, Imam Turmidzi melalui Ali Ibnu Kasrom dan Ibnu Majah melalui Abu Bakar Ibnu Abu Shaibah, Hasan Shahih).

Beberapa ismul adzham
Ismul A’zhom adalah merupakan sebuah doa yang terdapat di dalamnya rangkaian dari beberapa Nama-Nama ALLAH yang indah (Asmaul Husna).

Berdoa dengan ismul a’zhom lebih cepat di-Ijabah, karena ketika seorang menyebut ismul a’zhom maka cahayanya akan terbang tiada penghalang hingga terbukalah pintu-pintu langit dan cahayanya langsung naik (Mi’raj) menembus tujuh lapis langit sampai ketempat Ijabahnya Alloh. (Sidratul Muntoha ).

Nabi Shalallahu alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki berdoa: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, sesungguhnya aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Engkau, Yang Esa, Yang menjadi tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakan, dan yang tidak ada sesuatu pun yang setara denganNYA.”

Lantas Nabi shalallahu alaihi wa sallam berkata: “engkau telah memohon kepada Allah dengan isim A’zhom, yang jika dipakai untuk memohon niscaya akan diberi, dan bila dipakai untuk berdoa niscaya akan dikabulkan.” (HR. Abu Daud, Attirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Alhakim dari Abdullah bin Buraidah ra)

Dalam hadist lain:Dari shahabat Abu Tholhah ra, katanya: Rasulullah SAW mendatangi seorang laki-laki, yang ketika itu sedang berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Mu bahwa hanya bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan selain Engkau, Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi, Yang memiliki Keagungan dan kemuliaan”

Lantas Rasulullah SAW berkata: “Sungguh dia telah memohon kepada Allah dengan isim a’dhom yang jika dipakai berdoa dengannya niscaya akan dikabulkan dan jika dipakai untuk memohon dengannya niscaya akan diberi.”

Dalam hadist lain:“Isim Allah yang maha Agung itu, yang jika dipakai buat berdoa dengannya niscaya akan dikabulkan, didalam ayat ini: yaitu ayat 20 dari surah Ali Imraan.” (HR, Atthobarony dari Ibnu Abbas ra).

Dalam hadist lain:“Isim Allah yang maha agung terdapat dalam enam ayat dari akhir surah Al Hasyr.” (HR. Addailamy dari Ibnu Abbas ra).

Kalau melihat beberapa landasan hadis diatas bisa kita simpulkan bahwa ismul azdham adalah kumpulan nama nama terbaik Allah yang sudah di susun lewat wahyu dalam ayat alqur’an.jadi silahkan gunakan satu atau beberapa ismul azdham tersebut dalam berdoa.

Ahkirul kalam semoga tulisan Keutamaan Asmaul Husna Dan Doanya ini bisa bermanfaat bagi kita semua,tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas kunjungan anda di blog ini.